SEBUAH hadis diriwayatkan daripada Thauban r.a., bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Setelah aku wafat, setelah lama
aku tinggalkan, umat Islam akan lemah.
Di atas kelemahan itu, orang
kafir akan menindas mereka bagai orang yang menghadapi piring dan
mengajak orang lain makan bersama.”
Maka para sahabat r.a. pun bertanya, “Apakah ketika itu umat Islam telah lemah dan musuh sangat kuat?”
Sabda Baginda SAW: “Bahkan masa itu mereka lebih ramai tetapi tidak
berguna, tidak berarti dan tidak menakutkan musuh. Mereka adalah ibarat
buih di laut.”
Sahabat bertanya lagi, “Mengapa seramai itu tetapi seperti buih di laut?”
Jawab Rasulullah SAW, “Kerana ada dua penyakit, iaitu mereka ditimpa penyakit al-Wahn.”
Sahabat bertanya lagi, “Apakah itu al-Wahn?”
Rasulullah SAW bersabda: “Cintakan dunia dan takut akan kematian.”
Suatu keadaan yang nyata di hadapan kita sekarang, bahwa jumlah umat Islam sudah cukup banyak. Di dunia ini,
satu setengah milyar lebih penduduk bumi adalah Muslim.
Tetapi kita
saksikan bahawa jumlah yang banyak ini belum membawa umat ini keluar
dari kesulitan-kesulitannya. Inilah rupanya yang diungkapkan Rasulullah
dalam hadis di atas. Patutlah kiranya kita semua, umat Islam melihat ke
dalam, seberapa jauh kiranya kita sudah terjangkiti penyakit al-Wahn
tersebut, penyakit cinta dunia dan takut akan kematian.
Tentunya ini tak lepas dari kesalahan pandangan umumnya masyarakat Muslim terhadap kehidupan dunia. Mengapa sampai cinta pada dunia dan takut
mati?
Tentu ini kerana memandang bahwa dunia ini adalah tempatnya segala
kesenangan, dan kematian adalah pemutus kesenangan tersebut. Sungguh
suatu cara pandang yang sesat dan keliru.
Sumber : Islam Pos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar