Sabtu, Mei 31, 2014
0
Saudariku… Salah satu rahasia jodoh adalah apa yang difirmankan Allah dalam Surat An Nur ayat 26. Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik. Laki-laki yang shalih untuk muslimah yang shalihah.

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ


“Perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji pula. Perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)

Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa fitnah yang menimpa Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha. Bahwa beliau telah dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka pastilah beliau perempuan yang baik, sebagaimana Rasulullah adalah laki-laki yang baik. Nabi tak mungkin beristri dengan wanita yang keji (melakukan pelanggaran seksual). Tak pernah ada istri Nabi mana pun yang seperti itu.

Ibnu Katsir menjelaskan di dalam tafsirnya, “Tidaklah Allah menjadikan Aisyah radhiyallahu ‘anha sebagai istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melainkan karena dia adalah perempuan yang baik, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia terbaik diantara yang baik.”

Asbabun nuzul-nya khusus, tetapi kaidahnya berlaku umum. Ibnu Katsir pun menegaskan dengan menukil perkataan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam: “Orang-orang yang keji dari kalangan kaum wanita adalah untuk orang-orang yang keji dari kalangan kaum pria. Dan orang-orang yang keji dari kalangan kaum pria adalah untuk orang-orang yang keji dari kalangan kaum wanita. Orang-orang yang baik dari kalangan kaum wanita adalah untuk orang-orang yang baik dari kalangan kaum pria. Dan orang-orang yang baik dari kalangan kaum pria adalah untuk orang-orang yang baik dari kalangan kaum wanita.”

Sayyid Qutb menjelaskan hal ini sebagai “keadilan Allah dalam pilihan-Nya.”

“Keadilan tersebut adalah,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, “bersatunya jiwa yang buruk dengan jiwa yang buruk dan jiwa yang baik dengan jiwa yang baik.”

Saudariku, inilah salah satu rahasia jodoh. Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik. Maka jika hari ini engkau mengharapkan seorang suami yang baik, maka prasyarat yang harus kau penuhi adalah menjadikanmu sebagai perempuan yang baik. Jika engkau memimpikan jodoh yang shalih, maka prasyarat yang harus kau penuhi adalah mempersiapkan dirimu menjadi perempuan yang shalihah.

Lihatlah, perempuan sekualitas Hawa mendapatkan jodoh sekualitas Adam. Perempuan sekaliber Hajar mendapatkan jodoh sekaliber Ibrahim. Perempuan selevel Aisyah mendapatkan jodoh selevel Muhammad Rasulullah. Perempuan sehebat Fatimah mendapatkan jodoh sehebat Ali.

Jangan risau, saudariku. Jangan bersedih hati. Jika dirimu saat ini masih sendiri, insya Allah jodohmu tengah menanti. Jika engkau pernah batal saat ta’aruf, atau batal menjelang pernikahan, mungkin laki-laki itu bukan jodoh yang –meminjam istilah Sayyid Qutb- adil untukmu. La tahzan. Teruslah memperbaiki diri. Teruslah mentarbiyah diri. Ingatlah, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik



[Arifatus Sholihah] 
Artikel Web Muslimah

0 komentar:

Posting Komentar