Jumat, April 11, 2014
1
" Barang siapa akherat jadi tujuannya, maka
Allah menjadikan kekayaannya dihatinya.
menghimpun persatuannya, dan dunia akan datang padanya dengan tunduk.

Adapun barang siapa dunia menjadi tujuannya.maka Allah menjadikan kefakirannya berada di pelupuk mata, memecah belah persatuannya, dan dunia tidak datang kepadanya selain yang telah di takdirkan untuknya"(HR.At-Tirmidzi, Al-Tabrani, Ibnu majah).

Sekiranya para pencinta dunia tidak di mabuk
oleh cintanya, niscaya mereka berteriak meminta tolong dari siksaan trsebut.sekalipun banyak dari mereka masih mengeluh dan berteriak karena penderitaan itu.

Salah satu siksaan yaitu kesibukan hati, badan,memikul beban penderitaan dunia. Sebagaimana perkataan ulama SALAF :"Barang siapa mencintai dunia, maka hendaklah mempersiapkan diri untuk memikul berbagai penderitaan.

Tabarala wa Ta'ala berfirman,

" Wahai keturunan Adam!! Curahkan dirimu dalam beribadah kpdKu,niscaya Kupenuhi hatimu dengan kekayaan dan Ku cukupi kebutuhanmu. Jika kamu enggan,niscaya Ku penuhi tanganmu dengan kesibukan,tetapi tidak Ku cukupi kebutuhanmu. "(Hr.At Tirmidzi hadist diriwayatkan Abu Hurairah..)

Pencinta dunia tidak akan bisa lepas dari 3 hal;

1. Keinginan yang terus menerus menghantui.

2. Kepayahan yang berkepanjangan.

3. Dan penyesalan yang tidak pernah berakhir.

Sebab pencinta dunia tidak memperoleh sebagian dari dunia, pasti menginginkan yg lebih dari itu. Sebagaimana dalam hadist shahih yang diriwayatkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:

"Seandainya seorang anak Adam mempunyai dua lembah kekayaan, niscaya ia menginginkan lembah yang ketiga"(HR. Al -Bukhari Muslim)

Orang yang tergila2 kepadanya, tetapi tak berhasil mendapatkan, ia hidup dengan kepahitan dan pergi dengan kesedihan. Ia tidak pernah memperoleh apa yang diinginkan. Jiwa tidak pernah istirahat dari
kepayahan. Ia meninggalkan dunia tanpa bekal apa2 dan datang ke akhirat tanpa membawa apa2.

Jadikan puncak kebahagiaan Anda didalamnya puncak kehati2an.Sesungguhnya orang yang merasa puas dengan kesenangan dunia , ia akan membawa keburukan.Angan2nya bohong, harapannya
kosong, kejernihannya keruh, kehidupannya pedih,dan tidak percaya akherat.

Bila anda ingin mengerti penderitaan orang yang mencintai dunia, perhatikan orang yang tergila2
pada kekasihnya.Kehidupan bersama kekasihnya sangat pahit. Ia rela mati untuk membela sang kekasih.

Pembicaraan ini untuk mengobati hati yang disebabkan cinta dunia. Insyaallah yg penting untuk dijelaskan disini.....bahwa barangsiapa mencintai sesuatu selain Allah, sedangkan kecintaannya bukan karena Allah Ta'ala dan bukan dengan pertimbangan bahwa hal itu membantu dlm mentaati Allah Ta'ala, niscaya ia tersiksa olehnya di dunia, sebelum di akherat.

Sebagaimana dalam syair ;

Engkau terbunuh oleh setiap hal yang kaucintai.Maka, pilihlah untuk dirimu, siapakah yang engkau cintai.Apabila hari akhir telah datang, Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Adil menyerahkan
semua yg mencintai kepada yang mencintainya. Ia bersamanya dalam keadaan senang maupun menderita.

Disebutkan dlm sebuah hadist:

"Akan dijelmakan di hadapan orang yang memiliki harta, hartanya dlm wujud seekor ular yang
sangat berbisa yg mematuk dengan kedua rahangnya seraya berkata," AKU HARTAMU,
AKU SIMPANANMU".

Kemudian di bentangkan di hadapannya lempengan2 dari api, lalu jidat, rusuk, dan punggungnya disetrika denganya".

Demikian pula orang yang tergila2 oleh paras orang lain, jika ia berhasil berkumpul dengan yang
dicintainya itu tanpa di didasari ketaatan kepada Allah, maka keduanya akan dikumpulkan di neraka dan masing2 akan dsiksa dengan yang lain.Allah Ta' berfirman:

"Teman2 akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang yang bertaqwa "(Az-Zukhruf (43):67)

Masalah ini bisa diketahui dengan membaca,mengambil pelajaran dari orang lain, atau pengalaman. Karena itu Nabi Muhammad shallallahu ‘ alaihi wa sallam bersabda dalam hadist yang diriwayat oleh At-Tirmidzi:

"Dunia itu terlaknat dan di laknat pula apa yang didalamnya, selain dzikrullah dan apa yang di cintai Allah"(Hr At-Tirmidzi berkata ,"Hadist ini hasan gharib").



Posted by Abu Suhail

1 komentar: