Semalam aku hanya bisa memejamkan mata
beberapa jam saja, sebelum akhirnya beranjak untuk makan sahur. Aku tak
bisa terpejam bukan karena ibadah, tapi ada hal keduniawian yang musti
diselesaikan :(
Ada asa
yang tak bisa terucap, ada rasa yang tak bisa kugali. Egois, mungkin.
Sebab aku tak bisa membagi perasaan ini kepada orang lain. Kalaupun ada
tempat untuk kubagi, pasti aku tak sembarang memilih orang. Kalau sudah
begini, akupun berpikir bahwa hanya istrikulah orang tepat untukku
berbagi cerita. Sayangnya aku belum punya teman seperti itu.
Aku memang mengalami kesulitan tuk
menjaga hati. Sebenarnya sumber dari semua permasalahanku adalah ada
padaku, pada hatiku. Semua perasaan jelek dari diriku secara otomatis
akan keluar jika sedang labil. Seolah aku mempunyai dua sifat dominan
yang menguasai hati. Kalau digambarkan, mungkin keduanya berwarna hitam
dan putih. Kadang baik, terkadang jahat.
Umum. Baik dan jelek itu sifat yang ada
disetiap individu. Termasuk aku. Dan aku merasa sudah keterlaluan,
seakan sifat burukku lebih mudah untuk menguasai hati. Mudah-mudahan
hanya perasaanku saja yang begitu. Segala cara dan upaya akan tetap dan
terus kulakukan untuk menghilangkan noda hitam dalam hati. Setidaknya
mengurangi noda itu. Satu harapan, hanya supaya sifat ini tak
tertumpahkan pada istri dan anak-anakku kelak.
Menjaga hati itu tidak mudah, tapi bukan
berarti tidak bisa. Kuanggap hal itu sebagai sebuah proses pendewasaan
diri. Mudah-mudahan berbuah kebijaksanaan dan kearifan, kelak. Aamiin.
Wahai orang-orang yang pernah tersakiti
akibat tutur kata, pemikiran, dan tingkah lakuku, sejak aku mukallaf
hingga saat ini, terimalah permohonan maafku, semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala memberikan kelapangan dada untuk kita. Terutama untukmu yang
semalam tersakiti :’(
Sahabat, percayalah… Jika aku berbuat
sesuatu yang menyakiti hati, itu bukan diriku yang sebenarnya. Anggap
saja itu adalah hasil kloning diriku yang berwarna hitam. Sungguh tak
ada niatan jahat sedikitpun, semua adalah murni kelalaian dan
kefasikanku.
Mendekatkan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla, menyibukkan diri beribadah adalah upaya yang selama ini masih kujalani.
Mari bersama kita jaga hati agar tidak
ada orang yang merasa tersakiti. Jika ada diantara kalian yang punya
resep menjaga hati yang jitu, tentu aku kan merasa senang jika sharing di sini.
Artikel TUNSA
0 komentar:
Posting Komentar