Senin, Maret 24, 2014
0

Manisnya iman…

Apa itu manisnya iman? 
Tahukah engkau apa itu manisnya iman? Sudahkah engkau mencecap manisnya iman?

السؤال
بسم الله الرحمن الرحيم
حلاوة الإيمان كثيراَ ما أسمعه فما هي حلاوة الإيمان هذه؟ وهل حقيقة للإيمان طعم ولذة كما لوضع شهوة الحرام لذة مثلاً؟ فإذا كان كذلك فما هي علامات لذة الإيمان سواء كانت الظاهرية أم الباطنية؟
وجزاكم الله خيراً.

Pertanyaan:

Dalam nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Manisnya iman.. sering saya mendengar kata-kata ini. Apa sebenarnya manisnya iman ini? Apakah benar ada rasa dan kenikmatan dalam iman, sebagaimana misalnya ada kenikmatan dalam melampiaskan syahwat yang haram? Jika demikian, apa tanda-tanda dari manisnya iman, baik itu yang bersifat lahir maupun batin?

Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.

الإجابــة
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:

Jawaban:

Segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam tercurah atas Rasulullah, keluarganya, dan para sahabatnya. Amma ba’du: 

فحلاوة الإيمان حقيقة معنوية يجعلها الله في قلوب الصالحين من عباده.
قال الإمام النووي في شرحه لمسلم: قال العلماء: معنى حلاوة الإيمان استلذاذه الطاعات، وتحمله المشاق في رضى الله ورسوله، وإيثار ذلك على عرض الدنيا.

Manisnya iman adalah fakta bersifat maknawi yang Allah jadikan dalam hati hamba-hamba-Nya yang saleh.

Imam al-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim berkata, “Para ulama berkata, ‘arti manisnya iman adalah merasa nikmatnya taat, menanggung kesulitan dalam rangka mencari keridaan Allah dan Rasul-Nya, dan mendahulukan semua itu di atas harta benda duniawi. “

ولا ريب أن للإيمان لذة كما في الحديث: ثلاث من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان، أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله، وأن يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النار. رواه البخاري ومسلم.

Tidak diragukan lagi, bahwa ada kelezatan dalam iman sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Tiga perkara yang jika ada pada diri seseorang niscaya ia merasakan manisnya iman, yaitu: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada yang lain; dan mencintai seseorang tidak lain hanya karena Allah serta tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka dicampakkan ke dalam api Neraka. ” (HR. Bukhari dan Muslim)

وفي الحديث: ذاق طعم الإيمان: من رضي بالله ربا، وبالإسلام ديناً، وبمحمد نبياً ورسولاً. رواه مسلم.
والذي يريد أن يذوق طعم الإيمان يحافظ على الفرائض ثم يكثر من النوافل والطاعات، كما في الحديث: ما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضته عليه، ولا يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به….

Dalam suatu hadits: “Akan menikmati rasanya iman: seseorang yang rida Allah sebagai Tuhan, dan Islam sebagai agama, serta Muhammad sebagai nabi dan rasul. ” (HR. Muslim)

Dan orang yang ingin mencecap rasanya iman, hendaknya ia menjaga kewajiban lalu memperbanyak amalan-amalan nafilah (sunnah) dan ketaatan. Seperti yang disebutkan dalam hadits qudsi: “Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Kucintai daripada perkara yang Kuwajibkan atasnya. Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan nafilah (sunnah) sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Akulah pendengaranya yang ia gunakan untuk mendengar. “

فإذا اتصف العبد بهذه الصفات، وتقرب إلى الله تعالى بالطاعات فلا شك أنه سيجد حلاوة الإيمان، كما أخبر الصادق المصدوق صلى الله عليه وسلم.

Jika seorang hamba memiliki sifat-sifat seperti ini, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai ketaatan,  tidak ada diragukan lagi, ia akan menemukan manisnya iman, sebagaimana yang telah dikabarkan oleh sosok yang benar dan dibenarkan yaitu Nabi صلى الله عليه وسلم.

ولذة الإيمان لا تشبه لذة الحرام، لأن لذة الإيمان لذة قلبية روحية. أما لذة الحرام فهي لذة شهوانية جسدية، ويعقبها من الآلام والحسرات أضعاف ما نال صاحبها من المتعة،

Dan kenikmatan iman tidaklah sama dengan kenikmatan perbuatan haram. Karena, kenikmatan iman merupakan kenikmatan hati  rohani.

Adapun kenikmatan perbuatan haram, itu adalah kenikmatan syahwat badani yang akan diikuti dengan rasa sakit dan penyesalan yang lebih banyak dibandingkan kenikmatan yang dirasakan oleh pelakunya.



0 komentar:

Posting Komentar