Kamis, April 18, 2013
0
“Ih ,,, ada cacing, cepat injak… ayo cepat injak, ih… jijik melihatnya” Ada yang begitu jijik melihat cacing, padahal cacing salah satu bintang yang “tugasnya” menggeburkan tanaman dan membuat tanah-tanah menjadi punya pori-pori, hingga air mudah masuk dan menyerap ke dalam tanah dan dengan demikian tanah menjadi tetap”muda” alias bila ditanam tumbuhan akan berkembang dan tumbuh karena tidak kekurangan air.

“Ih buat apa sih kecoa diciptakan Tuhan?” Mungkin ada yang bertanya demikian, dan “Semut yang kecil itu buat apa sih?” atau “Mengapa nyamuk diciptakan? Bukankah bikin susah manusia saja, ketika digigit nyamuk menjadi gatal-gatal dan mengganggu nyenyak tidur orang, apa lagi di daerah kebanyakan di Indonesia atau di daerah yang kotor, nyamuk paling senang bersarang, maka lahirnya penyakit malaria.

Namun jangan lupa, gara-gara ada nyamuk betapa banyak kehidupan ekonomi lahir dari nyamuk, industry anti nyamuk, pedagang obat anti nyamuk, para peneliti tentang nyamuk dan lain sebagainya. Itu baru tentang nyamuk, belum lagi binatang-bintang lainnya, baik yang dianggap mengganggu manusia, seperti tikus, kecoa, nyamuk dan lain-lain.

Atau ada merasa terganggu dengan adanya rumput yang bala di sekitar halaman rumah, namun jangan lupa, rumput atau ilalang adalah salah satu prototype pesawat terbang, kelenturan rumput atau ilalang membuat para ahli teknologi penerbangan menirunya untuk pesawat yang mereka ciptakan. Coba lihat air, karena salah mengelolalnya, air yang sebenarnya nikmat Allah yang sangat besar, namun yang terjadi adalah kebanjiran, menjadi bencana dan menimbulkan kematian. Air salah satu unsur kehidupan yang sangat penting bersama dengan api/panas/matahari, udara dan tanah.

Namun betapa banyak manusia yang tak menghargainya, seakan tak punya hikmah sama sekali, karena mudahnya didapat, itu karena hidup di Indonesia, yang keempat unsur terpenting kehidupan melimpah. Coba lihat di Rusia di musim dingin, hampir tiga bulan total matahari susah didapat cahayanya, susah sekali matahari menampakan”batang hidungnya” atau menampakan “dirinya”, bukan tidak ada matahari, tapi tertutup oleh mendung yang terus menerus sepanjang musim dingin itu, dan jika pun metahari muncul menjelang musim semi, cahayanya”menipu” mataharinya ada atau muncul, tapi dingin dan tetap harus berjaket, kalau tak mau kedinginan yang membekukan, makanya akan terlihat aneh, matahari ada kok orang- orang pakai jaket tebal! Hal tersebut akan akan pernah terjadi Indonesia, orang berjaket tebal di tengah-tengah matahari yang sedang”nyolot”, jadi apa yang kurang?

Coba lihat di sebagai besar Afrika, ini masalahnya di air, sehingga sebagian besar negara di Afrika tandus alias padang pasir. Air yang melimpah di Indonesia, tak di alami di Afrika, makanya seumur-seumur tak terdengar di Afrika kebanjiran! Air melimpah di Indonesia terutama pada saat musim hujan, jadi apa yang kurang? Masihkan air di sia-siakan? Untuk itu mari lihat di bawah ini: Apapun yang terjadi pada alam ini Dari yang paling kecil sampai yang paling besar Insya Allah ada hikmahnya Sesuai dengan firman-Nya ” Ya Tuhan kami, tidak ada satupun yang Engkau ciptakan dengan sia-sia” Dari kuman yang tidak kelihatan oleh mata manusia Sampai galaksi yang sangat luas Semua punya fungsi masing-masing. Begitupula dengan peristiwa pada manusia Dari penderitaan yang sangat memilukan Sampai kesenangan yang melenakan Semuanya ada hikmahnya.

Terkadang manusia bila diuji dengan penderitaan Hingga pada Allah, karena penderitaan Padahal dibalik penderitaan ada hikmahnya juga Berupa jiwa yang makin tabah, makin kuat dan tak tergoyahkan Insya Allah.

Maka jangan lekas membuang apa yang pahit Siapa tahu yang pahit itu obat bagimu Jangan lekas menyatakan Allah tidak adil karena penderitaanmu Siapa tahu Allah dilain waktu memberikan nikmat-Nya kepadamu Jangan lekas mengeluh, bila tak mendapat sesuatu yang diinginkan

Siapa tahu Allah akan memberikan sebagai pengganti yang terbaik buatmu Dan jangan lekas memisahkan sesuatu yang kamu benci dan kelihatan terhina Siapa tahu apa yang kamu benci dan kau hina, justru dicintai dan disayangi Allah SWT . Kau sudah diberikan nikmat Allah SWT Yaitu hidup dan masih tetap hidup sampai saat ini Syukurilah, karena tidak semua orang dapat hidup Dan banyak orang tak tahan menghadapi hidup Betapa banyak orang-orang yang berlimpah harta benda Tapi jiwanya miskin Maka ditengah gemerlapan harta benda dia bunuh diri.

Dan bila mati Rasakanlah kematianmu Syukurilah jika kau mati dan bisa mati Karena berapa banyak orang yang ingin mati Tapi tidak mati-mati juga Sakit bertahun tahun penuh dengan penderitaan Mereka ingin mati Tapi tidak mati-mati juga Bahkan berumur panjang Tapi tetap sakit seumur-umur Bukankah itu siksaan? Jadi, hidup dan mati wajib disyukuri Keduanya datang dari Allah SWT Kau hidup tidak minta kepada Allah SWT Kau mati tidak minta kepada Allah SWT Semuanya atas kehendakNya Maka , nikmatilah hidupmu selagi bisa hidup Dan nikmatilah kematianmu selagi bisa mati Ucapkanlah Alhamdulillah.

Dengan demikian apapun tak ada yang sia- sia, kehidupan dan kematian serta segala sesuatu yang ada di dalamnya penuh dengan hiikmah. Siapa bilang kematian seseorang atau kematian orang banyak tak ada hikmahnya? Bayangkan kalau seandainya sejak nabi Adam As sampai saat ini atau sampai kiamat nanti tak ada yang namanya kematian, maka entah berapa jumlah penduduk di dunia, entah jadi apa manusia, jangan-jangan manusia seperti “dendeng yang bertmpuk-tumpuk”. Sekarang saja di abad ke 21 ini manusia tak kurang penduduknya dari 6 milyar manusia, itu sudah ada kematian, bayangkan kalau tak ada manusia yang mati? Bayangkan kalau manusia berumur tanpa batas alias abadi di dunia, tak mati-mati, usianya terus bertambah tapi fisiknya semakin renta.

Bukankah ini paling tidak diharapkan oleh manusia, usia mau panjang umur tapi tidak mau menjadi tua, mana ada! Usia ingin seribu tahun, tapi tetap awet muda, mana ada? Kita kembali kepada hikmah kehidupan, jadi mulai cacing yang orang melihat jijik sampai masalah kehidupan manusia tak ada yang sia-sia, bahkan termasuk kematian. Orang mungkin saja menangis atau sedih ketika ditinggal mati oleh orang-orang yang mereka sayangi, tapi dalam skala luas, kematian juga punya hikmah yang besar bagi kehidupan manusia itu sendiri, dengan adanya kematian manusia yang hidup bisa mengambil hikmahnya, bahkan rosulullah sampai bersabda” Orang cerdas adalah orang yang banyak mengingat kematian” Jadi siapa bilang kematian tak ada hikmahnya?





Oleh: Syaripudin Zuhri
eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar