Selasa, Desember 04, 2012
0
Assalamu’alaikum Sahabat yang sedang mencari pelabuhan hati yang HATTO (Halal ‘n Toyyib)

Sesungguhnya sebuah gubuk kecil dalam kenyataan itu lebih baik daripada istana megah tapi hanya dalam angan.

Jadi janganlah bangun khayalan tapi bangunlah realita.

Ketika hatimu merasa resah, gundah, gulana dkk menanti tambatan hati yang tak kunjung tiba, jangan hanya berkeluh kesah, berangan – angan, bergalau – galau untuk mendapatkannya. Take Action. Usaha donk untuk mendapatkannya. ”Udah usaha kesana kemari bolak sana balik sini, tapi belum dapat??” Ini nih yang jadi icon sebagian besar fanspage Bila Hati Rindu Menikah, ‘belum ada calon’?! ^_^ (Untung Admin Udah Nikah... :p)

Minta Ma Allah donk “Udah hampir setiap saat berdo’a ma Allah meminta dsegerakan jodohnya, tapi belum juga kunjung tiba jodohnya??”
Derita Loe…

sadis.com :D Kalau sudah begini, jangan pernah sekalipun terlintas dalam pikiran kita, untuk berprasangka buruk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Na’udzubillah min dzaalik.

Setiap orang memiliki garis hidup masing-masing. Tinggal bagaimana kita berusaha dan berikhtiar karena tidak ada usaha yang sia-sia. Sebagai seorang yang beriman, harus kita yakin bahwa hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menentukan jodoh kita. Jangan merasa iri melihat keberuntungan jodoh yang dimiliki orang lain sedangkan kita merasa jodoh tak kunjung tiba. Percayalah, bahwa kita dilahirkan bersamaan dengan ketetapan jodoh yang terbaik menurut Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Nih ada beberapa nasehat bila jodoh tak kunjung tiba dari Ust. Ihsan Hakim 1. Niat dan Usaha yang Baik

Kalau kita berniat baik untuk mencari jodoh tidak cukup hanya sekedar niat. Tetapi harus diikuti dengan langkah-langkah atau usaha yang baik dalam mewujudkan niat tersebut. Seperti, mencari ilmu dan tentang tentang perjodohan, perkawinan atau menabung untuk biaya pernikahan. 2. Tawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Serahkan segalanya kepada Allah. Tawakal itu harus berhusnuzhon kepada Allah. Pada dasarnya, Allah menghendaki kita menikah. Karena menikah merupakan perbuatan baik. Tidak mungkin Allah menjerumuskan kita kepada hal-hal yang tidak baik. Kita sudah meniatkan untuk itu dan merasa sudah tawakal kepada Allah. Tapi ternyata, kita lebih sering tidak husnuzhon kepada Allah. Padahal Allah selalu menginginkan segala kebaikan kepada kita. Hanya saja kita tidak menyikapi kebaikan Allah itu dengan baik.

3. Menjalankan Amalan

Shaum sunnah, misalnya. Tapi jangan niat shaum sunnah untuk mencari jodoh melainkan niatkan untuk beribadah kepada Allah. Sholat tahajjud dan banyak berdoa kepada Allah. Banyak Istighfar. Banyak berinfaq.

Dibolehkan menyebutkan amalan-amalan yang sudah dilakukan dalam doa kita. Misal, “Ya Allah semoga amal puasa yang sudah hamba lakukan, dapat menyegerakan jodoh yang terbaik menurut Engkau.”

4. Jangan Putus Asa

Dan jangan pernah berputus asa. “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa”. (QS. Al- Israa, 17 : 83)

Karena berputus asa akan membuat kita terputus dari rahmat Allah swt. Putus asa sering dipicu karena kita memiliki sedikit saja prasangka buruk kepada Allah swt. Misalnya, seorang wanita sudah merasa Allah swt menjadikan dia perawan tua, karena hingga usia yang sudah cukup matang namun jodoh masih tak kunjung tiba. Maka Allah pun menjadikannya seperti itu. Namun jika dia optimis, Allah swt pasti akan menolongnya.

5. Mengubah Pemahaman Perjodohan

Selama ini ada kecenderungan pihak pria memiliki hasrat untuk mencari jodoh. Begitu juga dengan wanita yang memiliki kecenderungan menunggu jodoh. Tidak ada salahnya kalau seorang wanita berinisiatif mencari jodoh. Pria yang ingin jodoh datang pada dirinya, maka harus melakukan perbaikan diri, seperti penampilan, keilmuan dan tanggung jawab materi. Begitu juga dengan wanita yang ingin mencari jodoh. Selain penampilan adalah menabung. Karena jaman sekarang tidak hanya pria yang wajib menanggung beban biaya pernikahan, tapi wanita juga punya tanggung jawab.

Kita tahu bagaimana, Siti Khadijah yang tertarik lebih dulu kepada Muhammad. Waktu itu beliau belum mendapat tugas kerasulan. Tapi karena keluhuran akhlaknya, maka Khadijah pun ingin menjadikan Muhammad sebagai suaminya. Soal biaya, jelas Khadijah mampu karena dia seorang janda yang kaya raya. Kondisi sekarang, banyak pria yang sudah siap secara fisik dan keilmuan, tapi dana belum mencukupi.

6. Meminta bantuan orang tua, keluarga atau orang lain.

Selama ini orangtua selalu menanyakan kapan kita akan menikah. Sekarang kita balik dengan meminta orangtua untuk mencarikan jodoh buat kita. Bisa juga meminta bantuan saudara, atau teman. Tentunya mereka yang dimintai bantuan sudah paham dengan kriteria jodoh yang kita inginkan. Atau, kita membantu orang lain untuk menjemput jodoh. Karena ada hadits yang menyatakan, muslim yang baik adalah yang bermanfaat bagi muslim lainnya. Insya Allah dengan banyak membantu orang lain untuk menjemput jodohnya, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menyegerakan kita bertemu dengan jodoh.

Intinya bagaimana kita menyikapi bila jodoh tak kunjung tiba adalah jangan pernah sedikit pun kita berprasangka buruk kepada Allah swt. Jangan pernah putus meminta dan berdoa hanya kepada-NYA. Yakinlah itu adalah yang terbaik menurut-NYA.

Allah SWT berfirman : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita- wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” . (QS. An Nuur, 24 : 26)

0 komentar:

Posting Komentar